Praktikum 9: Routing
Latar Belakang
misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress 192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0 dan dengan Host Identification 2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya.
Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress 192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0 dan dengan Host Identification 2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya.
Permasalahan akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa berkeliling untuk mensetting IP Address tiap host, Oleh karenanya kita dapat menggunakan Router.
Routing
Router adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam, yaitu:
Password: class
R1#configure terminal
R1(config)#interface FastEthernet 0/0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#end
- Static Routing
Static Routing merupakan konsep komunikasi data dalam hal ini adalah pemilihan jalur terbaik oleh router dalam jaringan komputer. Hal ini berdasar pada bahwa sebuah router tidak dapat mengenali jaringan tetangga, atau hanya bisa mengenali jaringan yang terhubung secara langsung. Caranya adalah dengan menambahkan rute secara manual ke tabel routing. Sebuah rute statis mencakup alamat jaringan dan subnet mask dari jaringan remote, bersama dengan alamat IP dari router hop berikutnya-atau exit interface.
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
- Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
- Directly Routing
Directly Routing yaitu tujuan paket data berada dikirmkan dari satu router ke router yang lain yang bersebelahan atau dengan kata lain host tujuan berada pada jaringan fisik yang sama, apabila pada Comand Line dirouter dilambangkan dengan huruf C yang berarti Directly Connected.
Tujuan
- Supaya kita dapat memahami konsep kerja Router dan bagaimana cara kerjanya.
- Supaya kita dapat mengkonfigurasi static routing, dynamic routing, directly routing.
Langkah Praktikum
- Directly Routing
1. Buatlah simulasi jaringan directly routing pada seperti di bawah ini:
2. Setting IP Address pada PC 1 seperti gambar di bawah ini:
Ketentuan IP Address.nya:
3. Lalu klik R1, pilih CLI dan ketik perintah berikut ini:
Password:cisco
R1>enablePassword: class
R1#configure terminal
R1(config)#interface FastEthernet 0/0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#end
4. Ketikkan juga perintah di bawah ini pada R1 juga:
R1#configure terminal
R1(config)#interface Serial 0/0/0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#end
R1(config)#interface Serial 0/0/0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#end
5. Kemudian Klik di R2 > CLI > lalu ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R2>enable
Password: class
R2#configure terminal
R2(config)#interface FastEthernet 0/0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#end
6. Lalu ketikan perintah dibawah ini pada R2 juga :
R2#configure terminal
R2(config)#interface Serial 0/0/0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#end
R2(config)#interface Serial 0/0/0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#end
- Dynamic Routing
2. Setting atur ip address, subnet mask, dan default gateway pada setiap device dan interface, dengan ketentuan seperti di bawah ini:
3. Konfigurasi RIP pada R2, Klik R2 > CLI > ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R2>enable
Password: class
R2#configure terminal
R2(config)#router RIP
R2(config-router)#network 192.168.2.0
R2(config-router)#network 192.168.3.0
R2(config-router)#network 192.168.7.0
R2(config-router)#end
4. Konfigurasi RIP pada R3, Klik R3 > CLI > ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R3>enable
Password: class
R3#configure terminal
R3(config)#router RIP
R3(config-router)#network 192.168.3.0
R3(config-router)#network 192.168.4.0
R3(config-router)#network 192.168.5.0
R3(config-router)#end
5. Kemudian Konfigurasi RIP pada R4,Klik R4 >CLI >ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R4>enable
Password: class
R4#configure terminal
R4(config)#router RIP
R4(config-router)#network 192.168.5.0
R4(config-router)#network 192.168.6.0
R4(config-router)#network 192.168.7.0
R4(config-router)#end
R4>enable
Password: class
R4#configure terminal
R4(config)#router RIP
R4(config-router)#network 192.168.5.0
R4(config-router)#network 192.168.6.0
R4(config-router)#network 192.168.7.0
R4(config-router)#end
6. Konfigurasi Static Route pada R2, Klik R2 > CLI > ketikan syntax dibawah ini :
R2#configure terminal
R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/0
R2(config)#end
R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/0
R2(config)#end
- Static Route
2. Setting IP Address pada PC 1 seperti gambar di bawah ini:
3. Konfigurasi Static route pada R3,Klik R3 >CLI >ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R3>enable
Password: class
R3#configure terminal
R3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
R3(config)#end
4. Konfigurasi Static route pada R1, Klik R1 >CLI >ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R1>enable
Password: class
R1#configure terminal
R1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/1
R1(config)#end
5. Konfigurasi Static route pada R2,Klik R2 >CLI >ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R2>enable
Password: class
R2#configure terminal
R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/0
R2(config)#end
Hasil
- Hasil praktek directly routing
Lalu Ketik ping 192.168.3.10
Hasilnya pasti RTO atau Destination host unreachable.
Supaya hasilnya bisa Reply, Klik R1 > CLI > ketikan perintah dibawah ini :
Password:cisco
R1>enable
Password:class
R1#configure terminal
R1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
R1(config)#end
Klik R2 – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
Password:cisco
R1>enable
Password:class
R1#configure terminal
R1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
R1(config)#end
Kirim pesan dari PC1 ke PC3.
Apabila hasilnya Succesfull, berarti simulasi jaringan ini sudah berjalan dengan baik dan benar.
- Hasil praktek dynamic routing
Komentar
Posting Komentar