Laporan Praktikum 8: Rapid Spanning Tree Protocol
Latar Belakang
Spanning tree protocol atau lebih dikenal dengan STP adalah sebuah protocol yang berfungsi pada switch manageable. Protocol ini standart IEEE 802.1D. Selain STP ada juga Rapid STP (RSTP) yang menggunakan standar IEEE 802.1W. Perbedaan antara STP dan RSTP adalah pada kondisi yang ada, jika pada STP ada 5 kondisi dan RSTP hanya ada 2 kondisi.
Langkah-langkah Percobaan
Buat desain jaringan seperti berikut dan ikuti pengaturan IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway dan VLAN pada addressing table.
Tujuan
1. Agar dapat mengkonfigurasi switch.
2. Agar kita dapat melakukan uji koneksi dari hasil konfigurasi STP.
Langkah Percobaan
Buka aplikasi Cisco packet tracer, lalu pilih 4 devices (PC) dan 3 devices (Switch) dan hubungkan lah masing-masing devices tersebut dengan kabel yang sesuai seperti pada
gambar di bawah ini:
Konfigurasi hostname, DNS lookup, dll. Pada semua switch
Konfigurasi VTP pada semua switch
Konfigurasi Jalur Trunk dan Native VLAN pada semua switch
Konfigurasi VLAN melalui VTP Server (Switch1)
Konfigurasi interface address Vlan 99
Konfigurasi Port Switch 2.
Re-enable port pada Switch2.
Konfigurasi Priority pada semua Vlan di Switch1.
Ganti IP Address pada PC3 menjadi 172.17.99.23 255.255.255.0
Ping IP 172.17.99.11 melalui PC3
Spanning tree protocol atau lebih dikenal dengan STP adalah sebuah protocol yang berfungsi pada switch manageable. Protocol ini standart IEEE 802.1D. Selain STP ada juga Rapid STP (RSTP) yang menggunakan standar IEEE 802.1W. Perbedaan antara STP dan RSTP adalah pada kondisi yang ada, jika pada STP ada 5 kondisi dan RSTP hanya ada 2 kondisi.
Langkah-langkah Percobaan
Buat desain jaringan seperti berikut dan ikuti pengaturan IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway dan VLAN pada addressing table.
Tujuan
1. Agar dapat mengkonfigurasi switch.
2. Agar kita dapat melakukan uji koneksi dari hasil konfigurasi STP.
Langkah Percobaan
Praktikum kali ini kita akan mengkonfigurasikan STP pada Packet Tracer dengan simulasi jaringan seperti dibawah ini:
gambar di bawah ini:
Jika sudah sekarang kita dapt menyetting IP Address untuk masing-masing devices PC tadi. Dengan format IP Address
Lalu Shutdown semua port pada switch1, switch2, dan switch3.
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#interface range fa0/1-24
Switch(config-if-range)#shutdown
Switch(config-if-range)#interface range gi0/1-2
Switch(config-if-range)#shutdown
Switch(config-if-range)#end
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S1
S1(config)#enable secret class
S1(config)#no ip domain-lookup
S1(config)#line console 0
S1(config-line)#password cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#line vty 0 15
S1(config-line)#password cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
Untuk Switch1:
S1(config)#vtp mode server
Device mode already VTP SERVER.
S1(config)#vtp domain lab5
Changing VTP domain name from NULL to Lab5
S1(config)#vtp password cisco
Setting device VLAN database password to cisco
S1(config)#end
Untuk Switch2 :
S2(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode
S2(config)#vtp domain lab5
Changing VTP domain name from NULL to Lab5
S2(config)#vtp password cisco
Setting device VLAN database password to cisco
S2(config)#end
Untuk Switch3 :
S3(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode
S3(config)#vtp domain lab5
Changing VTP domain name from NULL to Lab5
S3(config)#vtp password cisco
setting device VLAN database password to cisco
S3(config)#end
Klik switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
Untuk Switch1:
S1(config)#interface range fa0/1-4
S1(config-if-range)#switchport mode trunk
S1(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S1(config-if-range)#no shutdown
S1(config-if-range)#end
Untuk Switch2:
S2(config)# interface range fa0/1-4
S2(config-if-range)#switchport mode trunk
S2(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S2(config-if-range)#no shutdown
S2(config-if-range)#end
Untuk Switch3:
S3(config)# interface range fa0/1-4
S3(config-if-range)#switchport mode trunk
S3(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99
S3(config-if-range)#no shutdown
S3(config-if-range)#end
Klik Switch – CLI – lalu ketikan syntax dibawah ini :
S1(config)#vlan 99
S1(config-vlan)#name management
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 10
S1(config-vlan)#name faculty-staff
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 20
S1(config-vlan)#name students
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 30
S1(config-vlan)#name guest
S1(config-vlan)#exit
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
Untuk Switch1 :
S1(config)#interface vlan99
S1(config-if)#ip address 172.17.99.11 255.255.255.0
S1(config-if)#no shutdown
Untuk Switch2 :
S2(config)#interface vlan99
S2(config-if)#ip address 172.17.99.12 255.255.255.0
S2(config-if)#no shutdown
Untuk Switch3 :
S3(config)#interface vlan99
S3(config-if)#ip address 172.17.99.13 255.255.255.0
S3(config-if)#no shutdown
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
S2(config)#interface range fa0/5-10
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 30
S2(config-if-range)#interface range fa0/11-17
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 10
S2(config-if-range)#interface range fa0/18-24
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 20
S2(config-if-range)#end
S2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? [enter]
Building configuration...
[OK]
S2#
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
S2(config)#interface range fa0/6, fa0/11, fa0/18
S2(config-if-range)#no shutdown
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
S1(config)#spanning-tree vlan 1 priority 4096
S1(config)#spanning-tree vlan 10 priority 4096
S1(config)#spanning-tree vlan 20 priority 4096
S1(config)#spanning-tree vlan 30 priority 4096
S1(config)#exit
Konfigurasi Switch2
Klik Switch – CLI – ketikan syntax dibawah ini :
S2(config)# interface fa0/6
S2(config-if)#switchport access vlan 99
Klik PC – Desktop – Command Prompt – ping –t 172.17.99.11
Hasil
Lakukan tes PING dari PC3 ke S1, jika ping telah berhasil lalu matikan port fa0/1 dan fa0/3, PING akan tetap berjalan walaupun port tersebut telah dimatikan. Perbedaan mode Rapid-PVST dengan mode Default adalah mode Default pada saat tes PING dan kemudian port tersebut diputus maka akan terjadi RTO (Request Timed Out) yang cukup lama sedangkan mode Rapid-PVST RTO (Request Timed Out) hanya akan terjadi sebentar saja bahkan tidak sama sekali.
Komentar
Posting Komentar